Ini bukan masalah kesetiakawanan tapi ini masalah keputusan dimana manusia terkadang harus menjadi berbeda atau tidak sejalan dengan manusia-manusia lain disekitarnya. Dimana
terkadang manusia harus mengorbankan sesuatu hal untuk membuat suatu
keputusan. Sebuah keputusan diambil tidak semata-mata tanpa pemikiran yang
matang, dan diambil semudah membalikkan telapak tangan namun keputusan itu
diambil setelah seorang manusia yang hendak memutuskan berpikir sangat lama dan
menimbang-nimbang beberapakali untuk akhirnya dapat memutuskan apa yang telah
dia pertimbangkan. Ketika keputusan yang diambil itu bertentangan dengan
banyak orang, maka manusia tersebut harus siap dengan cibiran, cercaan, makian dan obrolan
tidak baik mengenai dirinya dibelakang. But thats life dimana setiap apa yang
kita lakukan pasti ada resikonya. Tidak semua orang bisa menerima
keputusan kita bukan?
Menutup kuping kanan dan kiri ketika orang-orang berbicara tidak
baik mengenai diri adalah suatu hal yang baik. Bukankah mereka tidak harus tahu
semua mengenai alasan manusia tersebut mengambil keputusan akan hal itu?
Apa yang kita putuskan adalah sesuatu yang kita anggap paling baik bagi kehidupan kita bukan?
Manusia mengambil keputusan berdasarkan apa yang dia rasa
baik atau tepat untuk dilakukan dan ketika ia menolak maka apa yang ia tolak
bukanlah sesuatu yang harus dia lakukan. Hidup adalah suatu pilihan dimana kita
sendiri yang harus menentukan jalan kehidupan kita. Seperti kata seorang teman
“Tidak harus konformitas untuk sesuatu yang buruk”, hal itu bagaikan sebuah
kunci dimana di dalam hidup ini, seorang manusia harus teguh pendirian dan berani
untuk memilih jalannya sendiri walaupun terkadang tidak sejalan dengan orang-orang
disekitarnya. Apakah salah ketika seseorang memilih jalannya sendiri?
Pada dasarnya manusia adalah makhluk individu yang harus menjalani
kehidupannya sendiri dan menentukan sendiri bagaimana kehidupannya kelak.
Namun, bagaimana pun manusia tidak akan dapat hidup sendiri. Manusia
membutuhkan manusia lain untuk bercerita, menjalani hidup dan bersama-sama
berbagi canda tawa maupun duka. Manusia lain itu disebut teman. Teman sejatinya
selalu menghormati keputusan temannya walaupun terkadang keputusan itu berbeda
dengan dirinya. Seerat apapun sebuah pertemanan jika tidak saling menghargai lama
kelamaan akan mengendur. Teman selalu menghargai keputusan temannya dan akan
selalu ada walaupun mereka memiliki kehidupan yang sangat jauh berbeda karena
itu adalah sebuah pilihan. Konflik adalah hal yang biasa dalam sebuah hubungan dan seberat apapun konflik itu, semua ada jalan keluarnya dan baiknya konflik itu harusnya dapat diselesaikan dengan baik sehingga hubungan yang baik akan tetap dapat berjalan seperti biasanya. Bukankah suatu hal yang heterogen atau beragam akan
jauh lebih baik daripada sesuatu yang homogen? Tinggal bagaimana kita
memilihnya.
Berbicara mengenai waktu sangatlah rumit. Setiap manusia memaknai
waktu dengan cara yang berbeda-beda. Saat umur manusia menginjak usia dewasa,
dia akan memanfaatkan waktunya sebaik mungkin agar dapat mengerjakan hal-hal
yang menurutnya berguna untuk kehidupannya kelak. Ada kalanya manusia dapat
bermain-main dan ada kalanya seseorang harus bertindak serius dalam beberapa
hal. Banyak manusia yang berpikiran jangka pendek dan adapula manusia yang
berpikir jangka panjang. Bukankah itu merupakan sebuah pilihan?
Kehidupanmu adalah pilihanmu.
No comments :
Post a Comment
Write what do you think about that :)